Secara umum logo mempunyai fungsi
identitas yang membedakan sebuah sebuah produk dengan produk lainnya.
Kesemuanya itu tak lepas dari hakikat logo itu sendiri, sebagai sebuah karya
seni rupa yang biasa berupa dwi matra (dua dimensi) atau tri matra (tiga
dimensi). Sebagai karya seni rupa, sebuah logo tidak bisa lepas dari
elemen-elemen senirupa dasar yang membentuknya seperti garis, bentuk, warna,
ruang, tipografi dll.
Elemen - elemen penting dalam sebuah pembentukan logo berupa :
1. GARIS
2. BENTUK
3. WARNA
4. TIPOGRAFI
1. Garis
Pengertian garis
menurut Leksikon Grafika adalah benda dua dimensi tipis memanjang. Sedangkan
Lillian Gareth mendefinisikan garis sebagai sekumpulan titik yang bila
dideretkan maka dimensi panjangnya akan tampak menonjol dan sosoknya disebut
dengan garis.
Terbentuknya garis merupakan gerakan dari suatu titik yang membekaskan jejaknya
sehingga terbentuk suatu goresan. Untuk menimbulkan bekas, biasa mempergunakan
pensil, pena, kuas dan lain-lain. Bagi senirupa garis memiliki fungsi yang
fundamental, sehingga diibaratkan jantungnya seni rupa. Garis sering pula
disebut dengan kontur, sebuah kata yang samar dan jarang dipergunakan.
Disini akan diberikan beberapa garis dan pengertian yang tersembunyi dibalik model garis tersebut :
- Horizontal : Memberi sugesti ketenangan atau hal
yang tak bergerak.
- Vertikal : Stabilitas, kekuatan atau kemegahan.
- Diagional : Tidak stabil, sesuatu yang bergerak
atau dinamika.
- Lengkung S : Grace, keanggunan.
- Zig-zag : Bergairah, semangat, dinamika atau
gerak cepat.
- Bending up right : Sedih, lesu atau kedukaan.
- Diminishing Perspective : Adanya jarak, kejauhan,
kerinduan dan sebagainya.
- Concentric Arcs : Perluasan, gerakan mengembang,
kegembiraan dsb.
- Pyramide : Stabil, megah, kuat atau kekuatan yang
masif.
- Conflicting Diagonal : Peperangan, konflik,
kebencian dan kebingungan.
- Spiral : Kelahiran atau generative forces.
- Rhytmic horizontals : Malas, ketenangan yang
menyenangkan.
- Upward Swirls : Semangat menyala, berkobar-kobar,
hasrat yang tumbuh.
- Upward Spray : Pertumbuhan, spontanitas,
idealisme.
- Inverted Perspective : Keluasan tak terbatas,
kebebasan mutlak, pelebaran tak terhalang.
- Water Fall : Air terjun, penurunan yang berirama,
gaya
berat.
- Rounded Archs : Lengkung bulat mengesankan
kekokohan.
- Rhytmic Curves : Lemah gemulai, keriangan.
- Gothic Archs : Kepercayaan dan religius.
- Radiation Lines : Pemusatan, peletupan atau
letusan.
2. Bentuk
Pengertian bentuk
menurut Leksikon Grafika adalah macam rupa atau wujud sesuatu, seperti bundar
elips, bulat segi empat dan lain sebagainya. Dari definisi tersebut dapat
diuraikan bahwa bentuk merupakan wujud rupa sesuatu, biasa berupa segi empat,
segi tiga, bundar, elip dsb. Pada proses perancangan logo, bentuk menempati
posisi yang tidak kalah penting dibanding elemen-elemen lainnya, mengingat
bentuk-bentuk geometris biasa merupakan simbol yang membawa nilai emosional
tertentu. Hal tersebut biasa dipahami, karena pada bentuk atau rupa mempunyai
muatan kesan yang kasat mata.
Disini akan diberikan beberapa bentuk dan pengertian yang tersembunyi dibalik bentuk tersebut :
a. Segitiga, merupakan
lambang dari konsep Trinitas. Sebuah konsep religius yang mendasarkan pada tiga
unsur alam semesta, yaitu Tuhan, manusia dan alam. Selain itu segitiga
merupakan perwujudan dari konsep keluarga yakni ayah, ibu dan anak. Dalam dunia
metafisika segitiga merupakan lambing dari raga, pikran dan jiwa. Sedangkan
pada kebudayaan Mesir, segitiga digunakan sebagai simbol feminitas dan dalam
huruf Hieroglyps segitiga menggambarkan bulan.
b. Yin Yang, merupakan bentuk yang termasuk dalam jenis Monad, yakni bentuk yang
terdiri dari figure geometris bulat yang terbagi oleh dua bentuk bersinggungan
dengan masing-masing titik pusat yang berhadapan. Di China bentuk seperti ini
disebut Yin Yang, di Jeapng disebut Futatsu Tomoe sedangkan orang Korea
menyebutnya Tah Gook. Yin Yang merupakan gambaran dua prinsip alam, Yang
melambangkan kecerahan dan Yin melambangkan kegelapan, Yang melambangkan
nirwana. Yin melambangkan dunia, Yang sebagai matahari dan Yin sebagai bulan, Yang memiliki posisi
aktif, maskulin dan Yin pasif, feminin. Kesemuanya itu melambangkan prinsip
dasar kehidupan, yakni keseimbangan.
3. Warna
Pemahaman tentang warna dibagi dalam dua bagian berdasarkan
sifat warna antara lain sebagai berikut :
a. Warna menurut ilmu Fisika.
Adalah sifat cahaya yang bergantung dari panjang gelombang yang dipantulkan
benda tersebut. Benda yang memantulkan semua panjang gelombang terlihat putih,
benda yang sama sekali tidak memantulkan terlihat hitam. Dispersi terjadi
apabila sinar matahari melalui prisma kaca yang berbentuk spektrum dan
kecepatan menjalarnya tergantung pada panjang gelombangnya. Warna utama dari
cahaya atau spektrum adalah biru, kuning dan merah dengan kombinasi-kombinasi
yang dapat membentuk segala warna.
b. Warna menurut ilmu Bahan.
Adalah sembarang zat tertentu yang memberikan warna. Pigmen memberikan warna
pada tumbuh-tumbuhan, hewan, juga pada cat, plastik dan barang produksi lainnya
kecuali pada tekstil yang menggunakan istilah zat celup untuk mewarnainya.
Suatu pigmen berwarna khas karena menghisap beberapa panjang gelombang sinar
dan memantulkan yang lain. Pigmen banyak digunakan dalam industri, misalnya
plastik, tinta karet dan lenolum.
Sebagai bagian dari elemen logo, warna memegang peran sebagai sarana untuk
lebih mempertegas dan memperkuat kesan atau tujuan dari logo tersebut. Dalam
perencanaan corporate identity, warna mempunyai fungsi untuk memperkuat aspek
identitas. Lebih lanjut dikatakan oleh Henry Dreyfuss, bahwa warna digunakan
dalam simbol-simbol grafis untuk mempertegas maksud dari simbol-simbol tersebut.
Sebagai contoh adalah penggunaan warna merah pada segitiga pengaman,
warna-warna yang digunakan untuk traffic light merah untuk berhenti, kuning
untuk bersiap-siap dan hijau untuk jalan. Dari contoh tersebut ternyata
pengaruh warna mampu memberikan impresi yang cepat dan kuat.
Disini akan diberikan potensi karakter warna dan pengertian yang tersembunyi dibalik warna tersebut :
a. Hitam, sebagai
warna yang tertua (gelap) dengan sendirinya menjadi lambang untuk sifat gulita
dan kegelapan (juga dalam hal emosi).
b. Putih, sebagai warna yang paling terang, melambangkan cahaya, kesulitan dsb.
c. Abu-abu, merupakan warna yang paling netral dengan tidak adanya sifat atau kehidupan
spesifik.
d. Merah, bersifat menaklukkan, ekspansif (meluas), dominan (berkuasa), aktif
dan vital (hidup).
e. Kuning, dengan sinarnya yang bersifat kurang dalam, merupakan wakil dari
hal-hal atau benda yang bersifat cahaya, momentum dan mengesankan sesuatu.
f. Biru, sebagai warna yang menimbulkan kesan dalamnya sesuatu (dediepte),
sifat yang tak terhingga dan transenden, disamping itu memiliki sifat
tantangan.
g. Hijau, mempunyai sifat keseimbangan dan selaras, membangkitkan ketenangan
dan tempat mengumpulkan daya-daya baru.
Dari sekian banyak
warna, dapat dibagi dalam beberapa bagian yang sering dinamakan dengan sistem
warna Prang System yang ditemukan oleh Louis Prang pada 1876 meliputi :
1. Hue, adalah
istilah yang digunakan untuk menunjukkan nama dari suatu warna, seperti merah,
biru, hijau dsb.
2. Value, adalah dimensi kedua atau mengenai terang gelapnya warna. Contohnya
adalah tingkatan warna dari putih hingga hitam.
3. Intensity, seringkali disebut dengan chroma, adalah dimensi yang berhubungan
dengan cerah atau suramnya warna.
Selain Prang System terdapat beberapa sistem warna lain yakni, CMYK atau
Process Color System, Munsell Color System, Ostwald Color System,
Schopenhauer/Goethe Weighted Color System, Substractive Color System serta
Additive Color/RGB Color System.
Diantara bermacam sistem warna diatas, kini yang banyak dipergunakan dalam
industri media visual cetak adalah CMYK atau Process Color System yang membagi
warna dasarnya menjadi Cyan, Magenta, Yellow dan Black. Sedangkan RGB Color
System dipergunakan dalam industri media visual elektronika.
4. Tipografi
Bahwasannya tipografi
merupakan seni memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada
ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan khusus, sehingga akan
menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin.
Disini akan diberikan beberapa jenis huruf dan pengertian yang tersembunyi berdasarkan
klasifikasi yang dilakukan oleh James Craig, yaitu :
a. Roman
Ciri dari huruf ini adalah memiliki sirip/kaki/serif yang berbentuk lancip pada
ujungnya. Huruf Roman memiliki ketebalan dan ketipisan yang kontras pada
garis-garis hurufnya. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah
gemulai dan feminin.
b. Egyptian
Adalah jenis huruf yang memiliki ciri kaki/sirip/serif yang berbentuk persegi
seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang
di timbulakan adalah kokh, kuat, kekar dan stabil.
c. Sans Serif
Pengertian San Serif adalah tanpa sirip/serif, jadi huruf jenis ini tidak
memiliki sirip pada ujung hurufnya dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau
hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern,
kontemporer dan efisien.
d. Script
Huruf Script menyerupai goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau
pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah
sifast pribadi dan akrab.
e. Miscellaneous
Huruf jenis ini merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada.
Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki
adalah dekoratif dan ornamental.